Selasa, 31 Januari 2012

ISLAM PENDIDIKAN ISLAM DI ACEh


A. Pesantren-Pesantren di Aceh

Sejak mulai Islam ke tanah Aceh (_+ 1290 M) maka pendidikan dan pengajaran Islam mulai lahir dan tumbuh dengan amat suburnya. Terutama setelah berdiri kerajaan Pasai. Waktu itu banayaklah ulama di Pasai membangunkan pesantren-pesantren, seperti Tengku di Geureudong, Teungku Cot Mamplan dan lain-lain. Maka banyaklah pelajar-pelajar datang ke Pasai dari daerah-daearah lai untuk belajar agama Islam.

Pada zaman Iskandar Muda Mahkota Alam Sultan Aceh pada awal abad ke 17 M, tanah Aceh telah menjadi serambi Mekkah.

Ketika Malaka ditaklukan Portugis (tahun 1511 M), maka banyaklah ulama dan muballigh-muballigh Islam meninggalkan Malaka, pindah ke Aceh. Di sana mereka mendirikan pesantren-pesantren untuk menyiarkan agama Islam dan mendidik calon alim ulama dan fuqaha.

Adapun pendiri-pendiri nya sebagai berikut :

1. Syekh Nurudin Arraniri

2. Syekh Ahmad Khatib Langin

3. Syekh Syamsuddin As-Sumatrawi

4. Syehk Fansuri

5. Syekh Abdurrauf

6. Syekh Burhanuddin

B. Rencana Pengajaran Agama Pada Masa Kemunduran Di Aceh

Rencana pengajaran Agama di Aceh pada masa kemunduran, hamper sama keadaannya dengan di Minangkabau.

Mula-mula belajar Alif-ba-ta dan Juz ‘Amma. Kemudian mengaji Al-Qur’an sampai tamat. Setelah tamat Al-Qor’an mula belajar kitab-kitab Agama dalam bahasa Jawi (Melayu). Menurut kebiasaan dimulai dengan kitab Masailal Muhtadi, kemudian berturut-turut kitab Bidayah, Miftahul-Jannah, Shirathal-Mustaqim, Sabilal-Muhtadin,Majmu’, Furu’- Masail dan lain-lain.

C. Masa Perubahan

Pada masa perubahan lahirla pesantren-pesantren yang mengajarkan bermacam-macam kitab dalam berbagai ilmu agama Islam seperti juga di daerah-daerah lain. Di antara pesantren-pesantren yang termashur iayalah:

1. Pesantren Tgk. H. Hasan Aceh Besar

2. Pesantren Tgk. H. Abu Bakar Cut, Kota Lhoksemawe

3. Pesantren Tgk. H. Arbi, yaitu Tgk. Di Oelee Ceue

4. Pesantren Tgk. Baden, Peudada

5. Pesantren Tgk. H.M. Amin, Cot Meurak (Biruen)

6. Pesantren Tgk. H. Idris, Tanjongan (Samalanga)

7. Pesantren Tgk. H.M. Thaib Kuta Blang (Samalanga).

8. Pesantren Tgk. Di Yan, Garot (Pidie)

9. Pesantren Tgk. H Abd. Rahman, Meunasah Meucap. (Matang Gelumpang II)

10. Dan lain-lain

D. Lahirnya Madrasah-Madrasah di Aceh

Madrasah yang mula-mula didirikan di Aceh ialah Sa’adah Abadiyah di Beleng Paseh Sigli (tahun 1930 M), didirikan oleh Jam’ayah Diniyah yang dipimpim oleh Tgk Daud Berueh.

Kemudian didirikan madrasah Darul Huda di Bambi, Madrasah Al-Muslim, di Peusangan, Beruen 13 April 3930 M dan Ma’had Iskandar Muda (M.I.M.) Lampaku, Aceh Besar 1 Januari 1040 M.

Selain dari pada itu banyak lagi madrasah-madrasah tersebar dari kota-kota sampai ke dusun, berupa madrasah Ibtidaiyah dan Stanawiyah.

Pada tanggal 27 Desember 1939 M didirikan Normal Islam di Biruen oleh P.U.SA. (Pesantern Ulama Seluruh Aceh), di bawah pimpinan M. Nur Al-Ibrahimi.

E. Pesatuan Ulama Seluruh Aceh (P.U.S.A. tahun 1939 M)

P.U.S.A. didirikan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal 1351 H (5 Mei 1939 M) dengan susunan pengurus Besarnya yang pertama sebagai berikut:

1. Ketua I : Tgk.,M. Daud Beureueh

2. Ketua II : Tgk. Abd. Rahman Matang Gelampang Dua

3. Sekretaris I : Tgk. M. Nur Al-Ibrahimi

4. Sekretaris II : Tgk. Isma’il Yakub

5. Bendahara Tgk. H. Mustafa Ali

F. Rencana Pengajaran Madrasah-Madrasah di Aceh

Umumnya boleh dikatakan bahwa rencana pengajaran madrasah-madrasah di Aceh

hamper sama keadaannya dengan rencana pengajaran di Minangkabau. Sebagaimana di

Minangkabau rencana pengajaran itu adalah menurut kemauan guru masing-masing madrasah,

Maka begitu juga keadaannya di Aceh. Rencana pengajaran itu hampir mirip dengan rencana

Pengajaran di Minangkabau. Apalagi sebagian guru-guru madrasah di Aceh berasal dari

Pendidikan madrasah di Minangkabau, seperti tamatan Thawalib, Normal Islam Collegee dan

lain –lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar